Jawab:
Luas dinding = 9 X 4 m = 36 m2
1 m2 bata hebel membutuh 8,5 buah bata
Jadi 36m2 dinding memerlukan = 36 X 8,5 = 306 buah bata Hebel
Biaya :per meter persegi pasangan bata hebel
8,5 bata ringan x Rp. 13.000,- = Rp. 110.500,-
4 kg mortar x Rp. 2.340,- = Rp. 9.360,-
Untuk 1 m2 dinding menggunakan bahan bata ringan Hebel adalah Rp. 119.860,-
Totalnya biaya untuk 36m2 dinding = 36 X Rp. 119.860,-= Rp 4,314,960,- saja gan
02. Tanya: Satu pail Cat kebutuhannya berapa m2?
Jawab: Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter
Standard pemakaian cat (10 - 12) m2/liter, tiap pelapisan.
Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.
Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter
Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter
Catatan :
Standard pemakaian cat (10 - 12) m2/liter, tiap pelapisan.
Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.
Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter
Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter
Catatan :
- 1 Kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
- 1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter.
- Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat. Aduk hingga rata sebelum digunakan.
- Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x pelapisan.
Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg
Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.
Sekian dulu informasi mengenai Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok untuk rumah anda semoga ini bisa bermanfaat dikemudian hari.
03. Rencana Anggaran Biaya
- Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x pelapisan.
Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg
Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.
Sekian dulu informasi mengenai Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok untuk rumah anda semoga ini bisa bermanfaat dikemudian hari.
03. Rencana Anggaran Biaya
Pada tulisan ini saya mencoba menyajikan mengenai cara
menghitung anggaran pembuatan rumah, dan item-item yang ada pada
pembangunan rumah, adapun tujuan dari tulisan ini, untuk membantu bagi yang
tidak mempunyai latar belakang pendidikan sipil, agar dapat menghitung sendiri
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah, sehingga sebelum memulai Pekerjaan
Pembangunan Rumah, dapat mempersiapkan Biaya yang dibutuhkan, atau dapat
sebagai Harga pembanding bila Pembangunan Rumah Tersebut akan diborongkan. saya
menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, sehingga saya sangat
membutuhkan masukan atau kritikan yang membangun untuk kesempurnaan
tulisan-tulisan berikutnya, atau bagi pembaca ada yang kurang mengerti
item-item yang saya tulis dibawah, silakan ajukan pertanyaan, kritikan atau
pertanyaan silakan isi pada kolom komentar bibawah.Sebelum melanjutkan, saya
menampilkan informasi seperti dibawah ini, mungkin ada diantara pembaca yang
membutuhkan :
Ada beberapa macam
item pekerjaan dalam pembangunan rumah antara lain :
I.
Pekerjaan Awal
1.
Pengukuran
2.
Bowplank
II.
Pekerjaan Galian dan
Urugan
1. Galian
2. Urugan
3. Mengurug
kembali
III.
Pekerjaan Fondasi
1. Lantai
kerja
2. Pasangan
fondasi
IV.
Pekerjaan Beton
1. Sloof
2. Kolom
3. Ring balk
V.
Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
2. Plesteran
3. Acian
4. Sponengan
5. Tali air
VI.
Pekerjaan Kusen dan
Pintu, Jendela
1.
Pembuatan kusen pintu
jendela
2.
Pembuatan daun pintu
3.
Pembuatan daun jendela
4.
Pasang Kusen Pintu
5.
Pasang Kusen Jendela
6.
Pasang Daun Pintu
7.
Pasang Daun Jendela
8.
VII.Pekerjaan Rangka
Atap
9.
Pembuatan Kuda-kuda
10.
Pembuatan Gording
11.
Pembuatan Jurai
12.
Pembuatan balok nok
13.
Pasang kuda-kuda
14.
Pasang gording
15.
Pasang Balok Nok
16.
Pasang Jurai
17.
Pasang Papan suri
18.
Pasang Usuk
19.
Pasang alumunium poil
20.
Pasang Reng
21.
Pasang Genteng
22.
Pasang Talang
23.
Pasang list plank
VII.
Pekerjaan Penggantung
dan pengunci
1.
Rangka Plafon
2.
Pasang Plafon
3.
Pasang Kunci tanam
4.
Pasang Grendel
5.
Pasang Hak Angin
6.
Pasang kaca
7.
Pasang List plafon
VIII.
Pekerjaan Lantai dan
keramik
1.
Beton Lantai (1:3:6)
2.
Pasang Keramik lantai
ukuran 30/30
3.
Pasang Keramik lantai
WC ukuran 20/20
4.
Pasang Keramik dinding
IX.
Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang saluran air
bersih PVC ¾”
2. Pasang saluran air
kotor PVC 4″
3. Pasang Closet
4. Pasang bak air
5. Pasang Karan Air
6. Pembuatan Septick
Tank (beerput)
7. Pembuatan sumur
peresapan
X.
Pekerjaan phinising
1.
Cat Dinding
2.
Cat Plafon
3.
Cat Kusen
4.
Cat Daun pintu/jendela
XI.
Pekerjaan instalasi
listrik
1.
Titik lampu
2.
Titik stop kontak
3.
Titik saklar
XII.
Pekerjaan Akhir
1. Pembersihan Akhir
Cara menghitung Volume
pekerjaan
I.
Pekerjaan Awal
1.
Pengukuran
Yang
dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan
posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah
dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2
tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2
x 2 = Rp. 200.000.
2.
Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau
letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15
dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as
bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume
bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat
pada Analisa pekerjaan.
II.
Pekerjaan Galian dan urugan
1.
Galian
Adalah
pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan
lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm,
maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70
+ 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah
baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka
volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3,
sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa
pekerjaan galian.
2. Urugan
Adalah
pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan
tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah
dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3.
Mengurug kembali
Adalah
mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.
III.
Pekerjaan Fondasi
1.
Lantai Kerja
Adalah
suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi
Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan
batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara
perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan
material dan upah lihat analisa pekerjaan.
2.
Pasangan Fondasi
Fondasi
yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah
lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi
kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi
2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7
meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka
volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
IV.
Pekerjaan Beton
1.
Sloof
Yang
dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk
lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2. Cara menghitung volume sebagai
berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk
perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan
cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah
begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal
sloof 15/20, begel d 8 - 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =
(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15
-5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168
= 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7
batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan
pokok dikalikan panjang total. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak
dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.
2.
Kolom
Cara
menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan
tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume
kolom satuan m3.
3.
Ring balk.
Cara
menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V.
Pekerjaan Dinding
1.
Pasangan Bata.
Dinding
pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan
dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan,
akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya
adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1
bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 60 cm sedangkan ukuran ½ bata 30
cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung
keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari
daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.
2.
Plesteran
Volume
plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3.
Acian
Sama
dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di
aci seperti dinding keramik dll.
4.
Sponengan atau tali air
Sponengan
atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang
dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut
sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas
antara kusen dan plesteran disebut tali air.
VI.
Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1.
Pembuatan Kusen
Cara
perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk
satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian
dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan
upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2.
Daun Pintu.
Daun
pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam
perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3.
Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume
pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen,
perlubang, atau perunit.
4.
Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume
pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.
VII.
Pekerjaan Rangka Atap.
1.
Pembuatan Kuda-Kuda
Volume
dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu
yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah
25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24
m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
2.
Pembuatan Gording.
Yang
dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording,
satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada
perhitungan kuda-kuda.
3.
Pembuatan Jurai.
Sama
dengan pembuatan gording,
4.
Pembuatan Balok Nok.
Sama
dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut
dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item
pekerjaan.
5.
Pasang Kuda-kuda.
Yang
dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah
pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material
tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 %
dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan
jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6.
Pasang Papan Suri.
Yang
dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang
berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga
lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya
adalah m’.
7.
Pasang Usuk.
Usuk
biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu
ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup
dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan
matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.
8.
Pasang Alumunium poil.
Pemasangan
alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat
terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium
poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah
diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
9.
Pasang Reng.
Reng
ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng
yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ ,
perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan
m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
10.
Pasang Genteng
Genteng
ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng
keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan
luas reng maupun usuk.
11.
Pasang talang
Talang
ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton,
untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang
yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang
terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk
talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
12.
List plank
List
plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton,
pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat
dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan
volume tidak mengikat.
VIII.
Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
1.
Rangka Plafond
Rangka
plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka
besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya
dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2.
Pasang Plafon
Plafon
bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit,
asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan
satuan m2.
3. Pasang
Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan
menggunkan satuan unit, atau buah.
4.
Pasang Kaca.
Pemasangan
kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
5.
List plafond
Yang
dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara
plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan
volume adalah m’
IX.
Pekerjaan Lantai dan keramik.
1.
Beton Lantai 1:3:5
Yang
dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai,
tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm.
sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk
perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
2.
Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan
keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3.
Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan
keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X.
Pekerjaan Sanitasi
1.
Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.
Perhitungan
volume adalah panjang dengan satuan m’.
2.
Pasang Saluran Air kotor pvc 4″
Perhitungan
volume adalah panjang dengan satuan m’.
3.
Pasang Closet, kran
Perhitungan
volume adalah buah atau unit.
4.
Pembuatan Septick tank atau beerput.
Septick
tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia,
perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan
akan tetapi fungsinya sama.
Septick
tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang,
sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90
cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).
5.
Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran
peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai
peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.
XI.
Pekerjaan Phinising.
1.
Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun
pintu dan jendela
Perhitungan
Volume nya adalah luas dengan satuan m2.
XII.
Pekerjaan Instalasi listrik.
1. Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan
menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.
XIII.
Pemebersihan Akhir.
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan
akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material atau kotoran-kotoran aikibat
dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen dari debu-debu,
karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan LS atau lump sum.
No comments:
Post a Comment